"Blog Ini Berisi Geografi Fisik, Geografi Manusia, Geografi Teknik dan Cerita Pendidikan".
Home » » Implikasi Bentuk Fisiografis Negara dan Contoh Negaranya

Implikasi Bentuk Fisiografis Negara dan Contoh Negaranya


Gambar 01 Peta Indonesia

A. Pembagian negara dilihat dari bentuk fisiografisnya.
Bila dilihat dari bentuk negara dalam fisiografisnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu, bentuk yang kompak (contigous shape) dan tidak kompak (non-contigous shape). Bentuk kompak adalah negara yang jarak dari pusat ke wilayah pinggir memiliki jarak yang hampir sama dan negaranya menyatu tidak terpisah oleh negara lain yang berdekatan. Sedangkan negara yang tidak kompak (non-contigous shape)  adalah negara yang wilayahnya terpisah oleh daratan negara lain ataupun terpisah oleh perairan.  Untuk yang bentuk negara ini terdiri dari bentuk fragmental (kepulauan), terpecah (broken shape), tersebar (scattered shape), dan lingkar laut (sircum marine).
Dalam bahasan selanjutnya adalah implikasinya terhadap iklim, strategi (geopolitik), pengelolaan negara, penentuan garis-garis batas secara langsung. Bentuk kompak negara dibagi menjadi 2 yaitu menbulat dan memanjang.

1)      Bentuk kompak yang membulat
Gambar 02 Peta Negara China

Contoh negaranya yaitu Cina, Rusia, Polandia, Jerman, dan sebagian besar negara Afrika.
a.       Iklim.
Dalam hal ini iklim mempunyai banyak klasifikasian yang bermancam-macam. Pastilah semua perbedaan ini mempunyai dasar sendiri. Contohnya pada pembagian iklim Matahari yang berdasarkan kondisi letak lintang suatu negara. Dengan bentuk kompak membulat dapat dianalisis bahwa segarusnya tidak ada perbedaan yang berarti anara wilyah satu dengan yang lain karena didalam suatu negara tersebut pasti berada pada zona tropis, sedang atau kutub. Namun ada pengecualian yang dapat mengusik persamaan didalam iklim ini. Yang pertama adalah letak suatu negara tersebut, artinya bila negara tersebut terletak diperbatasan zona iklim yang berbeda misalnya di 23,5 LU/LS dan 66,5 LU/LS maka akan terjadi perbedaan iklim. Dan Kedua, bila suatu negara mempunyai wilyah yang luas yang dapat mencakup dua wilayah iklim tersebut. Begitu menurut pembagian iklim secara besar. kalau pembagian iklim yang lainnya tetap bisa berpengaruh karena pada topografi yang ada di bumi pasti berbeda didalam suatu negara.
b.      Strategi (geopolitik).
Dengan bentuk yang kompak membulat dapat memungkikan suatu wilayah tersebut bersatu tanpa ada intervensi negara lain, karena pada dasarnya perbatasan dengan negara lain otomatis ada di tepi negara. Juga bila dianalisis antara jarak pusat ke wiyah yang pinggir  juga relatif sama.
Dilihat dari segi geografisnya negara yang memilki bentuk seperti ini punya kesamaan fisik yang sama contohnya, pada iklim, geomorfologis, geologis dsb. Perumusan suatu negara untuk mencapai suatu tujuan nasional dapat dilakukan dengan lebih mudah. Konsentrasinya cara pandang linkunganya terhadap negaranya bagi masyarakat  juga mudah kenampakan suatu wilayah relatif lebih lama.
c.       Pengelolaan negara.
Dengan bentuk yang seperti itu, Pengelolaan tentu lebih mudah. Perbedaan-perbedaan yang membentengi wujudnya minim. Pembuatan kebijakan yang menyangkut segi kehidupan bisa diatasi dengan relatif mudah dibandingnya bentuk lainya. Bila pengelolaan negara itu sukses pasti akan merembet pada tingkat kesejahteraan pun merata mudah untuk distribusian.  
d.      Penentuan batas-batas secara langsung.
Dengan bentuk yang membulat batas-batas negara fisik lebih banyak ada didaratan bila dilihat didaratan. Jadi penetuannya banyak didasarkan atas hukum batas daratan, disini akan banyak sekali memicu konflik dengan negara disebelahnya karena tidak ada batas secara tidak langsung (laut).

2)      Bentuk kompak yang memanjang vertikal
Gambar 03 Peta Negara Chile

Contoh dari negara ini adalah Argentina, Chile, Peru, Mexico, Portugal, Italia dan lainya.
a.       Iklim.
Memanjang vertikal adalah melintang dari utara dan selatan kemungkinan untuk perbedaan iklim sangat besar. Antara wilyah utara dan selatan bisa berbeda kalau dilihat dari iklim matahari. Variasi iklim sangat besar antara wilyah tengah, utara dan selatan bisa dikatakan berbeda.
b.      Strategi (geopolitik).
Dilihat dari peta negara yang memilki wilayah yang memanjang vertikal biasanaya dibatasi oleh pegunungan dengan wilyah negara lain. Oleh karena itu pengaruh fisiografis bentuk yang memanjang ini persebaran kotanya ada didataran rendah biasanya menajang di tepi pantainya. Namun kelemahannya bila negara berbentuk demikian apabila wilyah tengah lumpuh karena ada serangan, akses untuk wilayah utara dan selatan sangat terganggu.
c.       Pengelolaan negara.
Bila dilihat dari sistem distribusinya pasti akan sangat berpengaruh dimana wilyah yang paling selatan akan menepuh jarah yang jauh untuk ke wilyah paling utara, begitu pula sebaliknya. Negara yang memiliki wilayah ini sebaiknya menempatkan pusat administrasinya di wilyah tengah karena dapat mencakup pivot area dengan mudah.
d.      Penentuan batas-batas secara langsung.
Bila dikaji lewat peta seperti contoh negara Chile dan Argentina, penentuan batas secara fisik adalah di daratan yatitu dengan pegunungan. Sedangkan untuk yang berbatasan dengan laut negara dapat diuntungkan karena memilki laut yang luas. Apalagi suatu negara itu tidak mempunyai batas dengan negara lain di depannya . Negara tersebut dapat mengeksplorasi lebih jauh dengan menerapkan sistem ZEE.

3)      Bentuk memanjang yang horizontal.
Gambar 04 Peta Negara Mongolia

Contoh negara yang memanjang horizontal ini adalah Mongolia, Yaman dsb. Sedikit sekali negara yang memilki bentuk negara seperti ini.
a.       Iklim.
Dilihat dari bentuknya bila dikaitkan dengan pengklasifikasian iklim berdasarkan daerah lintangnya pasti untuk negara ini tidak banyak perbedaan antara satu dengan lainya. Kemungkinan iklim memilki kesamaan sangat tinggi. Kecuali wilayah tersebut sangat luas dalam arti masih memanjang dan wilayah negara tersebut ada di perbatasan garis lintang 22,5 dan 66,5 LU/LS.
b.      Strategi (geopolitik).
Secara kasar negara yang memilki bentuk demikian akan sama dengan memanjang yang vertikal. Namun terdapat sedikit perbedaan seperti dalam ketahanan nasional disisi lain wilayah yang homogen lebih jadi menguntungkan namun disisi lain kehomogenitas tidak selamanya menimbulkan berkah faktanya kebutuhan manusia itu sangat beragam. Sedangkan alam menyediakan hanya terbatas, untuk memenuhi kebutuhan lainya dibutuhkan kerja sama dengan luar negari untuk membantu memenuhi kebutuhan.
c.       Pengelolaan negara.
Secara umum untuk pengelolaan negara yang memanjang horizontal ini sama dengan memanjang vertikal. Inti daerah ini berada di tengah. Distribusi dalam hal manusia, barang, sumber daya, gagasan, tidak bisa seoptimal dengan bentuk negara yang kompak membulat sehingga dibutuhka alat transportasi yang cocok untuk mengatasi hal ini.
d.      Penentuan batas-batas secara langsung.
Hal yang penting dapat diperhatikan dengan bentuk ini pada hakikatnya sama lebih banyak didaratan. Pengawasan atas pemberian tanda-tanda yang berbatasan secara langsung di daratan perlu dikawal ketat karena memicu banyak konflik atas dasar yang berbeda. Bila mempunyai dasar-dasar yang berbeda akan sulit sekali diketemukan solusinya sehingga akan ditarik garis lurus untuk membagi dua wilyah tersebut. Coontohnya adalah negara-negara di Afrika kebnyakan garis batasnya lurus.


B.     Contoh Negara yang tidak kompak.
Bentuk yang tidak kompak (non-contigous shape)  negara yang wilayahnya terpisah oleh daratan negara lain ataupun terpisah oleh perairan.  Untuk yang bentuk negara ini terdiri dari bentuk fragmental (kepulauan), terpecah (broken shape), tersebar (scattered shape), dan lingkar laut (sircum marine).
a.       Bentuk fragmental (kepulauan)
Adalah negara dengan wilayah negara yang terpecah-pecah antara pulau satu dengan lainya yang dibatasi oleh perairan disusun atas gugusan pulau-pulau. Contoh negara seperti ini adalah
Indonesia dengan negara kepulauan terbesar didunia, Filipina, Jepang, Selandia Baru, Papua nugini, Cuba, Madagaskar, dan negara-negara di samudera Pasifik.
b.       Bentuk terpecah
negara dengan wilayah negara yang terpecah-pecah. Contoh bentuk yang terpecah adalah Indonesia, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan sebagainya
c.       Tersebar
Yaitu negara dengan wilayah negara tidak mengelompok, salah satu wilayah negaranya bisa berada jauh diatas batas negara itu sendiri. Biasanya negara yang mempunyai wilyah seperti ini adalah negara bekas penjajah jadi punya daerah kekuasaaan yang tersebar dimana-mana. Contoh negaranya adalah Inggris yang sejarahnya banyak sekali daerah jajahannya, Amerika memilki Kepulauan hawai, Denmark yang mepunyai Greenland didekat kutub utara, Spanyol, Prancis yang mempunyai Kaledonia baru , Portugal yang mempunyai kep.Azores dan lainya.
d.       Lingkar laut.
Yaitu negara yang wilyahnya dibatasi melingkar oleh laut. Jadi ditepi negaranya berupa laut adalah Indonesia, Selandia baru, Srilanka, Madagaskar, Jepang, Fiji Island, Solomon Island, Marshall Island, Mariana, Guam, Inggris, Kuba, Jaica, Haiti, Taiwan, Filipina, dan lainya.


Sumber Referensi :

Bambang Syaeful Hadi. 2009. Diktat Geografi Regional. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY.

Asep Mulyadi. 2007. Pengantar Geografi Regional. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Anononi. 2011. Luas dan Bentuk Negara. http://yenzqren.blogspot.com/search/label/Luasdanbentuknegara) diakses tanggal 25 Maret 2011.

by: Wisnu sinartejo




0 komentar:

Powered by Blogger.